Jurusan IPA atau IPS?




IPA atau IPS?
Prefer IPA or IPS??
Nggak ada lebih baik mana atau lebih buruk mana sih. Semua jurusan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Kita bahas yuk, here we go!

Seperti di part yang sebelumnya udah gue bahas dikit, inii 👇
- Soal pilih IPA atau IPS, itu kita nggak bisa langsung milih bebas gitu aja. Mostly, setiap sekolah mengadakan IQ test terlebih dahulu. Berdasar skor hasil tes tersebut, baru dapat ditentukan lo masuk IPA atau IPS.
Great news untuk anak yang udah keterima, masuk jurusan IPA tapi passion, minat dan bakat, serta hati kecil nya kekeuh pengen IPS. Kalian bisa PINDAH, tinggal contact lalu konsul ke BK.
I'm really sorry, bad news untuk anak yang udah keterima IPS tapi pengen nya masuk IPA. Lo nggak bisa pindah.
P.s : Ketentuan di atas itu bisa berubah atau berbeda sesuai dengan sekolah kalian ya. Penjabaran di atas itu, kebijakan di SMA gue dulu.
- Di SMA, mostly teori. Mungkin ada praktikum, tapi tipis-tipis aja. Praktikum yang dilaksanakan itu akan  disesuaikan dengan mata pelajaran yang lo pelajari. Kalau memang di salah satu bab itu memang harus praktik, yaa praktikum ke lab. (untuk jurusan IPA)
Untuk jurusan IPS, gue nggak tau ya ada praktikum atau nggak. Karena dulu gue IPA aabiezz, wkwkw. Soo, kalian bisa research sendiri lebih mendalam soal jurusan IPS.

Story time dulu bentar. 

Btw, gue angkatan 2000, more correctly 2003. Dimana, masih melekat sekali statement/stereotype soal anak yang jurusan IPA itu pinter dan anak jurusan IPS ituu, yaa you know lahh (nggak well knowledge). Katanya sih begituu. Terus ada yang bilang juga, kalau "Jurusan IPA tuh lebih banyak lapangan pekerjaan nya, bisa kemana-mana. Jadi kamu harus bisa masuk IPA." - anonymous.
atau begini, "Nggak usah masuk IPS lah, kamu IPA aja. Di IPS mau ngapain sih, nggak bisa kemana-mana. Lapangan kerja nya  nggak banyak." dan bla...bla...bla. - anonymous.

Now, gue sadar statement itu tidak dapat dibenarkan dan nggak harus diikutin juga. 
Typical asian parents banget. Kalau bukan jurusan teknik atau kedokteran, masa depan nya suram. Padahal apapun profesi dan bidang keahlian nya, semua orang bisa sukses dan memiliki masa depan yang cerah.

Akhirnya, gue mati-matian ngerjain soal tes IQ dengan baik supaya masuk jurusan IPA. Alhamdulillah keterima, walaupun kesiksanya tiga tahun dan harus survive di jurusan itu.

Story time, end.


Here for IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) 👉 SAINTEK (Sains dan Teknologi)
- Main lesson : Physics, Chemistry, Biology
- Banyak hitungan, karena dimana-mana pasti ada hitungan. Matematika ngitung, fisika apalagi, kimia juga, dan jangan harap di biologi nggak ada hitungan. Karena yaa, even biology pun ada hitungan nya. Tapi nggak sebanyak di mata pelajaran lain.
- Di jurusan IPA, lo akan lebih banyak dipertemukan dengan rumus-rumus baku yang udah jadi. Meaning, lo pelajarin teori dan penemuan-penemuan/percobaan/pembuktian. Kalau di mapel jurusan IPA, penemuan atau percobaan yang dilakukan selalu ada perbandingan nya dengan penemuan baru. for example, kalau penemuan atau percobaan pertama belum dapat membuktikan C, terus dilakukan percobaan kedua oleh ilmuwan lain dan terbukti dapat membuktikan C tadi, otomatis percobaan pertama itu yang hangus. Cuma ada riwayat percobaan nya. Rumus atau teori yang dipakai yaa, yang hasil percobaan kedua tadi. Pokok nya gitu deh. Anak IPA pasti ngerti.
- Di jurusan IPA, lo dituntut harus benar. Benar soal apa? Yaa, pas ngerjain soal. Karena kan, mostly pakai rumus ya. Rumus yang lo gunakan harus sesuai, cara nya harus bener, jawaban nya pun harus bener. 
Kalau dulu gue zaman SD begini, In case jawaban lo bener tapi caranya salah yaaa salah total. Tapi kalau caranya bener, jawaban nya salah dapat nilai setengah terus lo suruh benerin lagi jawaban nya. disuruh hitung ulang yang bener.
Kenapa begitu? Karena kalau cuma jawaban nya aja yang benar, caranya salah berarti lo nggak ngerti. Lo nggak paham sama proses nya. Kalau cara nya yang bener, jawaban salah, berarti lo memahami proses nya cuma error aja di hitungan. Gitu sih yang gue tangkep.
- Di IPA pendapat atau pemahaman yang lo jelaskan, itu harus sesuai sama teori. Nggak bisa tuh, improve apalagi ngarang. Jadi sebelum lo ditanya sama guru atau suruh ngejelasin, yaa harus paham sama teori nya dulu yang ada di buku.

Here for IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) 👉 SOSHUM (Sosial dan Humaniora)
- Main lesson : Economics, Geography, History, Sociology
- Ada hitungan, tapi mungkin nggak sebanyak di IPA. Nah, buat lo yang mau coba-coba menghidari hitungan, jangan deh. Karena, baik IPA ataupun IPS lu bakal ketemu juga sama matematika. 
Coba jangan membenci suatu hal, meski hal itu nggak lo suka ataupun kuasai. Karena nanti malah nyusahin diri sendiri.
- Di jurusan IPS lo akan ketemu sama banyak sekali pendapat dan teori dari para ahli. Sebisa mungkin jangan cuma di hafal tapi dipahami. Karena sesuatu yang lo ingat pasti dapat terlupakan. Kalau dasarnya lo paham, ya udah paham inti dan maknanya, kalau disuruh jelasin tinggal improve tanpa keluar dari makna sebenarnya.
- Di jurusan IPS lo nggak harus benar pakai rumus. Meaning, akan banyak dibutuhkan pendapat dan yang dicari itu bukan pembenaran. Semua orang boleh berpendapat meskipun berbeda-beda. Perbedaan itu harus diterima, dan lo nggak boleh memaksakan pendapat orang lain itu harus sama kayak lo.

Jadi maksud nya, kalau di IPA lo itu mencari jawaban yang pure benar menggunakan rumus.
Kalau di IPS ya lo memberi jawaban dari apa yang ada di pikiran lo, nggak harus menggunakan rumus kecuali di pelajaran tertentu yang ada di IPS yaa.

Sekian, hopefully dapat membantu yang masih bingung mau masuk IPA atau IPS. Intinya, sesuaikan dengan kapasitas otak dan passion.



ENJOYYY~







Post a Comment

0 Comments